JAKARTA – Urusan hukum Desiree Tarigan dan putranya, Bams, makin melebar. Kini seorang wanita bernama Irni melaporkan mereka ke Komnas Perempuan.
Irni bekerja sebagai asisten rumah tangganya. Ia mengaku dirinya telah disekap selama satu hari dan dimaki-maki oleh Desiree Tarigan.
“Pada saat itu handphone saya disita sama orang itu. Saya juga dicaci maki orang itu. Saya dituding merusak tangganya. Dituding mematai-matai. Padahal itu tidak benar,” ujar Irni saat ditemui di Komnas Perempuan, Kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (8/4/2021).
Irni bahkan mengalami penyekapan dan kekerasan fisik. “Sampai mata saya dicolok-colok,” katanya.
Tak hanya disekap, seluruh data yang berada di ponsel Irni tersebut dikloning untuk mencari tahu apa yang dilakukannya.
“Mau lihat chatingan saya sama orang yang biasa saya ngomong. Inisial M yang biasa saya suka teleponan sama M ini,” tutur Irni seperti ditayangkan di kanal YouTube KH Infotainment, Kamis (8/44/2021).
Saat dirinya disekap, Irni masih diberi makan oleh Desire. Namun seluruh gerak-geriknya selalu diawasi oleh ibunda Bams beserta anak-anaknya sehingga Irni merasa tak tenang akan hal tersebut.
“Dikasih makan iya, cuma nggak boleh keluar ke mana-mana. (Dari) tanggal 24 sampai tanggal 25. Itu di dalam kamar masih bisa keluar, cuma tanggal 24 itu saya masih diawasi terus sama N ini dan S ini. Tanggal 25 pagi, saya dikatain binatang sama orang yang D. Terus saya diancam mau dibawa ke hukum sama D ini,” pungkas Irni yang sudah bekerja selama 3 tahun.
Irni pun akhirnya melaporkan Desiree Tarigan dan Bams ke Polda Metro Jaya pada Rabu (7/4) dengan nomor: TBL/1839/IV/YAN.2.5/2021/SPKT PMJ.
Laporan tersebut dibuat oleh Irni dengan pasal merampas kemerdekaan orang lain dan atau mengakses data elektronik orang lain tanpa izin.
Hingga saat ini Desiree Tarigan dan Bams belum memberikan komentar terkait laporan yang ditujukan olehnya. (ben)
Komentar